Tanya Dokter Kelamin: Inilah 4 Jenis Penyakit Kelamin Pada Perempuan yang Harus Diwaspadai

Dokter Kelamin

Konteks kesehatan sering melibatkan banyak aspek. Bukan hanya mengenai keadaan fisik melainkan menarik serta aspek psikis. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh organisasi kesehatan dunia WHO. Dimana sehat ialah kemampuan seseorang dalam menyeimbangkan kondisi fisik serta psikis. Kondisi tersebutlah yang kemudian membuat ranah medis sangat luas. Termasuk gangguan kesehatan yang menyerang bagian vital, seperti kelamin. Tanya dokter kelamin tentu menjadi tema sehat yang harus mulai diperhatikan. Apalagi untuk para perempuan yang membuat sensitifitas tinggi. Dimana bakteri dan virus mudah mengancam kapanpun.

Gangguan kesehatan [ada kelamin tentu bukan menjadi kabar baik. Kebanyakan dari penyakit ini berada dalam status kronis. Semakin mengkhawatirkan karena kesadaran untuk hidup sehat masih belum dipahami oleh semu kalangan. Masih banyak diantara publik yang begitu bangga dengan usia muda. Mereka dengan bahagia menikmati usia muda dengan berbagai hal yang seharusnya tidak dilakukan. Penelitian mengungkap bahwa Indonesia masuk sebagai 5 negara dengan penderita HIV terbanyak. Lebih membahayakan lagi karena kebanyakan dari penyakit ini tidak menimbulkan gejala secara spesifik.

Hal itu berarti virus mampu dengan mudah merusak jaringan tubuh lain. Seperti yang sudah diketahui bahwa kebanyakan dari penyakit kelamin disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus. Pada dasarnya sistem imun mampu melakukan kendali besar akan hal tersebut. Namun karena tidak ada dukungan dari diri sendiri sistem kekebalan tubuh tak sanggup mentolerirnya lagi. Faktor eksternal seperti makanan, istirahat cukup, dan olah raga termasuk pendukung terbesar bagi tubuh melakukan proteksi diri. Sayangnya, pemahaman ini sering kali datang belakang. Sehingga seharusnya para penderita sudah melakukan konsultasi sejak gejala awal muncul.

Tetapi karena sibuk dengan pekerjaan dan urusan lain. Gejala kecil itu terabaikan begitu saja. Sedangkan seperti yang sudah diketahui bahwa HIV membutuhkan waktu 3-4 tahun untuk merusak sistem imun. Jangka waktu tersebut termasuk lama dan sebenarnya Anda mempunyai waktu lebih dari cukup untuk menghentikannya. Sedangkan ketika usaha pengobatan dilakukan saat kanker sudah berada di stadium akhir. Tentu saja perawatan yang diberikan lebih lama serta kompleks. Permasalahannya karena sistem tubuh sudah dalam keadaan membahayakan. Sehingga tindakan yang dilakukan tidak cukup hanya satu atau dua kali.

Tubuh sendiri adalah bagian dari penggambaran sistem secara sempurna. Dimana antar jaringan saling terkait. Apabila terjadi bagian rusak maka berdampak pada elemen lain. Itu kenapa setiap penyakit selalu menimbulkan gejala. Sayangnya, pada kasus kronis penyakit tidak memberi gejala secara signifikan. Nah, berikut 5 jenis gangguan kelamin yang sering menyerang perempuan:

  • Infeksi jamur vagina

Infeksi ini mampu membuat kelamin mengalami peradangan. Anda perlu melakukan konsultasi secara mendalam guna mendapat pengobatan secara cepat.

  • Kista batholin

Terjadinya pembengkakan pada kelenjar batholin. Kelenjar ini sendiri berfungsi sebagai pelumas alami saat berhubungan intim. Namun, ketika ia tidak mengeluarkan cairan batholin akan membengkak dengan sendirinya.

  • Servisitis

Peradangan pada serviks atau leher rahim. Kondisi tersebut sering kali terjadi karena bakteri dan jamur.

  • Kanker vagina

Gangguan kesehatan yang satu ini tidak kalah mengkhawatirkan. Ia mampu menyerang dalam waktu cukup cepat dan penyebaran terjadi dengan mudah.

4 contoh gangguan kelamin di atas hanya sebagian kecil dari semua jenis penyakit yang ada. Beberapa sumber bahkan menyatakan bahwa di era sekarang virus bergerak lebih agresif. Tentu bukan hal yang aneh ketika Anda tanya dokter kelamin mengenai fakta tersebut. Bagaimanapun kelamin menjadi pusat dari reproduksi yang harus selalu terjaga dengan baik.

Related posts